Selama masa karantina, para finalis dibekali pelatihan intensif seputar public speaking, digital tourism, sejarah dan budaya Sawahlunto, hingga strategi promosi kreatif berbasis media sosial.
Rasa haru dan bangga tampak dari wajah Tito Adriangga, Uda terpilih 2025. Ia bertekad menjadikan gelar barunya sebagai ruang pengabdian untuk kota kelahirannya.
“Sawahlunto punya cerita luar biasa. Saya ingin mengemasnya dengan gaya anak muda yaitu lewat konten, video, dan kegiatan yang membuat orang datang bukan hanya karena tempatnya, tapi karena suasananya,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Athifa Alya, Uni Sawahlunto 2025, menyatakan komitmennya untuk fokus pada promosi budaya dan pemberdayaan perempuan muda di sektor kreatif.
“Saya ingin mengajak teman-teman muda untuk jadi pelaku, bukan sekadar penonton. Pariwisata Sawahlunto adalah milik kita bersama,” tuturnya optimistis.
Dengan terpilihnya duta wisata baru ini, Pemerintah Kota Sawahlunto berharap Uda dan Uni dapat menjadi ikon muda yang membawa semangat positif dan ide-ide segar bagi pengembangan pariwisata berbasis budaya dan teknologi.
Ajang tahunan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pesona Sawahlunto tidak hanya terletak pada bangunan tua dan sejarah tambangnya, tetapi juga pada generasi mudanya, generasi yang siap menjaga, mengembangkan, dan menyalakan kembali semangat kota yang tak pernah padam. (***)














