“Semua persoalan di Palupuh akan kita tindak lanjuti melalui OPD terkait. Pemerintah daerah hadir untuk mencari solusi, bukan sekadar meninjau,” tegasnya.
Usai berdiskusi di kantor camat, Bupati bersama rombongan meninjau langsung sejumlah nagari, di antaranya Pasia Laweh, Pagadih, Nan Tujuah, Nan Limo, dan Koto Rantang.
Di Nagari Pasia Laweh, Bupati meninjau lokasi calon Sekolah Rakyat, sementara di Pagadih ia meninjau potensi pertanian dan kehutanan serta mengingatkan pentingnya optimalisasi lahan dan kemitraan antar kelompok tani dan BUMNag.
Saat berkunjung ke Nagari Nan Tujuah, Bupati menekankan pentingnya tertib administrasi dan pengelolaan keuangan nagari serta meninjau kondisi SDN 11 Nan Tujuah yang sempat terdampak bencana.
Di Nagari Nan Limo, ia mengapresiasi BUMNag Limo Sepakat yang tengah mengembangkan program Sawak Pokok Murah (SPM) dan Sayur Pokok Murah, serta pembibitan kopi dan tanaman hortikultura.
Ketua BUMNag, Nanda, menyampaikan bahwa program ini masih tahap awal namun diharapkan dapat menjadi contoh bagi nagari lain.
“Mudah-mudahan apa yang kami rintis ini bisa menjadi inspirasi dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Kunjungan diakhiri di Nagari Koto Rantang, di mana Bupati menegaskan bahwa Palupuh memiliki panorama alam, budaya, dan hasil bumi yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Agam.
“Palupuh ini memiliki alam yang elok, budaya yang kuat, dan hasil pertanian yang menjanjikan. Kalau dikelola dengan baik, Palupuh bisa menjadi nagari yang padi masak, jaguang maupiah, taranak bakambang biak — itulah kesejahteraan yang ingin kita wujudkan,” tutup Bupati Benni Warlis. (pry)
















