Keikutsertaan Infantino di forum yang bernuansa diplomatik menjadi sorotan karena FIFA selama ini berupaya menjaga jarak dari ranah politik. Namun, bagi sebagian pengamat, langkah tersebut dianggap mencerminkan pendekatan soft diplomacy. Olahraga digunakan sebagai sarana membangun jembatan komunikasi lintas negara.
KTT di Mesir kali ini digambarkan sebagai momentum penting untuk menunjukkan komitmen global terhadap perdamaian di Timur Tengah. Mesir, sebagai tuan rumah, memainkan peran sentral dalam memfasilitasi dialog antara berbagai pihak yang terlibat, dengan dukungan politik dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.
Bagi Infantino, kehadirannya tampak dimaksudkan untuk menegaskan posisi FIFA sebagai organisasi yang tidak hanya mengelola sepak bola, tetapi juga mempromosikan nilai-nilai universal seperti solidaritas dan perdamaian.
Meski demikian, belum ada pernyataan lebih lanjut dari FIFA mengenai kemungkinan tindak lanjut dari partisipasi sang presiden dalam KTT tersebut.
Keterlibatan seorang tokoh olahraga dalam forum diplomatik semacam ini mungkin jarang terjadi, tetapi bagi Infantino, langkah itu tampak sejalan dengan visi FIFA yang ingin menempatkan sepak bola sebagai kekuatan pemersatu dunia.
Dalam lanskap global yang kian kompleks, kehadirannya di Sharm el-Sheikh menegaskan bahwa bahkan di tengah ketegangan politik, olahraga tetap bisa menjadi jembatan yang mempertemukan banyak pihak. (jpg)
