JAKARTA, METRO–Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia. Sebab, Pondok Pesantren yang tersebar di berbagai pelosok Indonesia, tak ada yang negeri.
Pernyataan itu disampaikan Nasaruddin Umar saat menandatangani kesepakatan bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Gedung Heritage, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), Jakarta, Selasa (14/10).
“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” kata Menag Nasaruddin Umar saat menyampaikan sambutan.
Nasaruddin menegaskan, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.
“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” ujarnya.
Nasaruddin menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren. Menurutnya, itu merupakan bukti kehadiran negara terhadap pesantren.
“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan pihaknya akan mengambil peran teknis dalam setiap bangunan pondok pesantren yang aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Ia menekankan, pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.
