Inpres jalan, irigasi dan jembatan juga akan dilaksanakan pada tahun 2026 di Sijunjung. “IJD kita untuk Sijunjung akan terlaksana pada tahun 2026, bukan tidak jadi. Hanya saja disesuaikan dengan tematik pembangunan Sijunjung,” terangnya.
Zigo menargetkan, pembangunan jembatan di jalan utama menuju daerah transmigrasi akan diupayakan pada tahun depan. “Tadi ada dua jembatan yang saya lihat perlu disegerakan, InsyaAllah kalau tidak bisa keduanya, minimal satu jembatan akan kita bangun tahun depan,” pungkasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengatakan bahwa perbaikan Jalinsum di Sijunjung juga akan dilaksanakan melalui BPJN Sumbar. “Tahun depan anggaran BPJN Sumbar naik dari Rp 500 miliar menjadi Rp760 miliar pada tahun depan, itu termasuk perbaikan Jalinsum Sijunjung. “Tentunya ini juga berpengaruh bagi masyarakat banyak. Karena baik itu jalan, jembatan dan irigasi harus berorientasi pada ketahanan pangan nasional yang menjadi atensi bagi Presiden, Pak Prabowo,” tambahnya.
Kadis Nakertrans Sijunjung, David Rinaldo menambahkan, perhatian pemerintah untuk daerah transmigrasi cukup tinggi. “Dukungan pemerintah daerah hingga kementrian cukup tinggi untuk transmigrasi ini. Transmigrasi kita di Padang Tarok ini merupakan salah satu program transmigrasi nasional yang prioritas, terutama di Sumbar,” katanya.
David berharap, selain pembangunan akses jalan utama dan jembatan ke daerah transmigrasi, bisa disusul dengan fasilitas dan sarana-prasarana lainnya. “Di Padang Tarok ini terdapat sebanyak 180 kepala keluarga warga trans. Pembinaan dan kegiatan pembangunan terus dilakukan, tentunya kita butuh dukungan dari pemerintah pusat agar bisa maksimal,” tambahnya. (ndo)
















