Dia menyebutkan syarat utama yang boleh ikut adalah warga Kota Pariaman yang ber KTP dan KK di Kota Pariaman, dimana menyediakan akses seluas-luasnya kepada masyarakat Kota Pariaman untuk bisa meningkatkan kualitas pengetahuanya dan Pemko Pariaman mempercayai STIA BNM sebagai salah satu kampus yang bekerjasama.
“Hal ini adalah bentuk pengakuan dari Pemerintah Kota Pariaman terhadap keberadaan kampus STIA BNM Pariaman ini, intitusi Pendidikan yang eksis di Kota Pariaman, sebab kalau tidak Pemerintah yang mengakui, siapa lagi, tentu kita berharap nantinya para lulusan ini mempunyai daya saing, terutama di dunia kerja,” tukasnya.
Misi Kedua kehadirannya, tidak terlepas darinya sebagai alumni, karena itu, ada beberapa pesan yang ingin diampaikan, bahwa ia merasa bangga sebagai tamatan dari STIA BNM ini, dan hal ini juga saya sampaikan kepada Pak Wakajati, karena kalau kebanggan kepada almamater ini sudah tidak ada, maka ia tidak akan bisa bersaing, yakinlah. “Yang mampu meningkatkan kemampuan kompetensi itu adalah diri kita sendiri, tidak orang lain, tetapi harus ada di diri bahwa, kita sebagai tamatan STIA BNM ini harus siap berkompetensi. Tanamkan itu kepada dirinya, bahwasanya dengan telah sarjana, jadikan sebagai motivasi diri bahwa siap bersaing dengan siapapun juga,” ujarnya.
Ketua PMI Kota Pariaman ini juga mengatakan bahwa berkuliah itu, mungkin saja kepada yang bekerja untuk menyetarakan supayaa dapat mudah untuk kenaikan pangkat, tapi jangan jadikan itu hal yang utama, sia-sia kita kuliah 4 tahun, kalau hanya misi untuk kenaikan pangkat saja, tetapi jadikan kuliah itu, untuk meningkatkan kompetensi di dunia kerja. “Selamat diwisuda, selamat berbahagia, jadikan kesempatan hari ini sebagai tamatan STIA BNM Pariaman, sebagai orang yang siap kerja, yang punya kompetensi, karena persaingan dunia kerja saat ini sudah semakin ketat, dimana dulu kita bersaing antara orang dengan orang, tetapi saat ini kita sudah mulai bersaing dengan orang dengan tekhnologi,” ujarnya.(efa)
