“Bagi kami, semangatnya tetap sama. MTQ ini bukan hanya ajang lomba tilawatil quran, tetapi juga momentum memperkuat nilai keislaman, persaudaraan, dan kebanggaan masyarakat Bukittinggi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pemerintah daerah akan menggelar rapat maraton lintas bidang untuk mematangkan seluruh aspek persiapan, terutama terkait pembiayaan dan teknis penyelenggaraan.
“Persiapan tetap kita kebut. Dalam beberapa hari ke depan, setiap bidang akan memfinalisasi kebutuhan dan anggarannya agar pelaksanaan MTQ ke-41 berjalan lancar,” terang Ibnu.
Lebih lanjut, ia menegaskan Pemko Bukittinggi menargetkan tiga sukses dalam penyelenggaraan MTQ kali ini, yakni sukses persiapan, sukses pelaksanaan, dan sukses hasil.
“Walaupun ada efisiensi anggaran, tetapi untuk prestasi tidak ada istilah efisiensi. Kita tetap menargetkan peningkatan prestasi dari posisi ketujuh yang kita raih pada MTQ ke-40 di Solok Selatan tahun 2023 lalu,” tegasnya.
Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi, Rismal Hadi, yang turut mendampingi Wakil Wali Kota, juga menyampaikan bahwa Pemko terus berupaya mencari solusi terbaik agar pelaksanaan MTQ tetap semarak dan bermakna bagi masyarakat.
“MTQ ini membawa nama baik Bukittinggi. Kita ingin masyarakat ikut merasakan kebanggaan dan manfaatnya, baik secara spiritual maupun ekonomi,” ujarnya.
Dengan penjadwalan ulang ini, Pemerintah Kota Bukittinggi berharap semua pihak dapat menyesuaikan diri, memperkuat koordinasi, dan bersama-sama menyukseskan MTQ ke-41 sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai Al-Qur’an dan syiar Islam di Sumatera Barat. (pry)















