“Ini merupakan tahun kedua Festival 5 Danau masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara. Kabupaten Solok punya potensi wisata kelas dunia. Lima danau yang menjadi ikon festival ini bukan hanya indah secara alamiah, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan ekonomi yang luar biasa,” kata Nova.
Ia menambahkan, Kemenparekraf akan terus mendukung promosi destinasi wisata di Sumatera Barat melalui penguatan branding, peningkatan kapasitas pelaku UMKM, dan pengembangan desa wisata di sekitar kawasan lima danau.
Selama tiga hari pelaksanaan, festival ini menyuguhkan beragam kegiatan menarik seperti lomba perahu tradisional, festival kuliner khas Solok, pameran UMKM, parade wisata lima danau, hingga konser musik daerah.
Salah satu yang paling memukau perhatian pengunjung adalah atraksi Biduek Naga Danau Diateh, sebuah pertunjukan kolosal yang memadukan musik tradisional, tari, dan simbol-simbol kearifan lokal. Aksi spektakuler ini menjadi representasi harmoni masyarakat yang hidup di sekitar lima danau: Singkarak, Diatas, Dibawah, Talang, dan Tuo.
Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Ny. Nia Jon Firman Pandu, juga mengapresiasi antusias masyarakat yang tinggi selama festival berlangsung. Menurutnya, kegiatan seperti ini penting untuk menanamkan rasa cinta budaya lokal kepada generasi muda.
“Tarian adat, permainan rakyat, hingga pameran kuliner khas Solok bukan hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memperkuat jati diri masyarakat kita,” ujarnya.
Dengan keindahan panorama alam yang memukau serta semangat kolaborasi yang terus tumbuh, Festival 5 Danau menjadi simbol kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Solok.
Pemerintah daerah berharap, ke depan, kegiatan ini dapat menarik lebih banyak wisatawan nasional maupun internasional, sekaligus mengokohkan posisi Kabupaten Solok sebagai destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat. (***)













