Pantauan di lapangan menunjukkan, sejumlah warga memasang penghalang dan spanduk di tengah jalan sebagai simbol protes. Mereka juga mendirikan tenda darurat di tepi jalan sebagai posko aksi. Meskipun berlangsung damai, warga menegaskan tidak akan membuka blokade sebelum ada kejelasan dan komitmen tertulis dari pihak perusahaan.
Aksi ini membuat operasional truk pengangkut hasil perusahaan terhenti total. Sejumlah sopir truk terpaksa menepi menunggu instruksi lebih lanjut dari pihak manajemen.
Sementara itu, aparat nagari bersama unsur Forkopimcam Timpeh turun langsung ke lokasi untuk melakukan upaya mediasi antara warga dan pihak perusahaan. Mereka berusaha menenangkan situasi agar aksi tidak meluas dan aktivitas masyarakat tetap dapat berjalan aman.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT Bina Pratama Sakato Jaya belum memberikan keterangan resmi terkait aksi blokade tersebut. Namun, sumber di lapangan menyebutkan bahwa pihak perusahaan telah diminta segera duduk bersama masyarakat untuk mencari solusi terbaik.
Warga berharap aksi ini menjadi momentum bagi perusahaan untuk lebih peduli terhadap tanggung jawab sosialnya, terutama dalam memastikan infrastruktur yang digunakan bersama masyarakat tetap layak dan aman. (dpr)
