AKP Muzakar mengatakan, berdasarkan keterangan dari pacar korban, didapatkan informasi bahwa sebelum ditemukan meninggal, korban sempat bertemu dengan pacarnya itu di Kota Bukittinggi.
“Korban menggunakan sepeda motor seorang diri dari Pekanbaru dengan tujuan bertemu pacarnya di Bukittinggi. Setelah bertemu pacarnya, korban pamitan pergi ke rumah neneknya di Kecamatan Tanjung Raya, Agam,” jelas AKP Muzakar.
Bahkan, kata AKP Muzakar, sebelum berpisah dengan pacarnya, korban menitipkan tas dan telepon miliknya, lalu berkendara dengan sepeda motor ke Maninjau. Setelah sampai di Maninjau, kekasih korban ini tidak mengetahui lagi informasi pacarnya sampai ditemukan terapung.
“Dari cerita kekasih korban, bahwa ia memiliki masalah keluarga dan beban pikiran lain. Dugaan sementara, korban ini meninggal dunia karena bunuh diri. Tapi, untuk memastikannya, kita perlu melakukan penyelidikan yang mendalam,” tegas dia.
Selain itu, AKP Muzakar melanjutkan dari informasi dari beberapa saksi di lokasi memang melihat salah satu motor yang terparkir di depan masjid. Hanya saja, warga sekitar yang tidak curiga dan mengira ada orang singgah untuk menunaikan ibadah Sholat semenjak pagi sekitar pukul 06.00 WIB
“Namun pada sekitar pukul 09.00 WIB, salah satu nelayan menemukan korban sudah mengapung. Kita juga akan memintai keterangan dari keluarga korban terkait persoalan yang dialami korban,” tutup dia. (pry)













