Ini menjadi kekalahan beruntun pertama Barcelona di bawah Hansi Flick pada 2025, dan yang paling telak sejak sang pelatih asal Jerman itu mengambil alih kursi kepelatihan.
“Kami tampil buruk di babak pertama, tidak punya solusi membangun serangan dari belakang. Sevilla menekan satu lawan satu dan kami tidak mampu mengatasinya,” ujar Flick dalam konferensi pers usai laga.
Flick mengakui kekalahan ini bukan karena sistem, melainkan kesalahan individu dan lemahnya penguasaan bola. Ia memuji semangat tim di babak kedua, tetapi menilai hal itu belum cukup untuk bersaing di level tertinggi.
“Kekalahan ini sangat menyakitkan, tapi kami harus belajar dan bangkit. Tim ini punya potensi besar, dan kami harus memperbaikinya setelah jeda internasional,” tegasnya.
Sementara itu, Pedri tak menutupi kekecewaannya. “Kami bermain sangat buruk di babak pertama, mungkin yang terburuk musim ini. Kami kehilangan arah dan tidak tahu harus apa dengan bola,” ungkapnya jujur.
Terdapat beberapa fakta menarik pada laga ini yaitu, Alexis Sánchez (36 tahun 290 hari) menjadi pemain tertua kedua yang mencetak penalti melawan Barcelona di abad ke-21. Marcus Rashford kini terlibat dalam 7 gol dari 10 laga di semua kompetisi musim ini (3 gol, 4 assist). Robert Lewandowski telah gagal 3 dari 10 penalti terakhirnya di La Liga.
Dengan hasil ini, Sevilla akhirnya menuntaskan puasa kemenangan atas Barcelona selama satu dekade. Di sisi lain, Barcelona turun ke posisi dua klasemen La Liga, disalip Real Madrid yang sebelumnya menang 3–1 atas Villarreal.
Setelah jeda internasional Oktober nanti, Barcelona akan mencoba bangkit saat menjamu Girona pada Sabtu (18/10). (*/rom)
















