“38 orang penerima manfaat program dapat menjadi motivator bagi perempuan yang lain, baik di tingkat Kabupaten maupun tingkat Provinsi nantinya,” tegasnya.
Perwakilan penerima manfaat, Nurhidayah Sari, menilai kolaborasi ini sebagai wujud nyata dukungan Srikandi PLN untuk menguatkan peran perempuan desa.
“Kami berterima kasih kepada PLN karena melalui Program Srikandi ini, perempuan desa kami bisa lebih berdaya. Program ini tidak hanya memberikan bantuan berupa sarana dan pelatihan, tetapi juga menumbuhkan semangat baru bagi kaum perempuan untuk lebih percaya diri dalam berkarya. Program ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan dapat menjadi motor penggerak kemandirian desa apabila diberikan ruang dan kesempatan,” ujar Sari.
General Manager PLN UIP Sumbagteng, Hendro Prasetyawan, menegaskan bahwa program pemberdayaan ini menjadi bagian dari komitmen PLN untuk mendukung masyarakat secara berkelanjutan.
“Selain berfokus pada pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, PLN juga berkomitmen menghadirkan program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. PLN meyakini bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi. Melalui Program Srikandi, PLN ingin memastikan perempuan desa tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga mampu memberi inspirasi serta membawa dampak positif bagi lingkungannya. Inilah wujud nyata kehadiran PLN untuk masyarakat, sejalan dengan semangat transisi energi dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Hendro.
Hendro juga menegaskan bahwa peresmian tiga sentra usaha baru di Desa Salo Timur menjadi simbol lahirnya semangat baru bagi kaum perempuan.
“Dengan diresmikannya Rumah Batik Moringa, Rumah Budi Daya Maggot, serta Kolam Budi Daya Ikan Lele ini, kami berharap fasilitas yang ada dapat benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Ketiga rumah usaha ini bukan hanya sarana produksi, tetapi juga simbol kemandirian dan semangat baru perempuan Desa Salo Timur dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga serta membangun desanya,” tegas Hendro. (rgr/rel)
