Dari jumlah tersebut, sembilan SPPG telah beroperasi penuh dan mulai mendistribusikan makanan ke sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Sementara itu, 48 SPPG lainnya sedang dalam proses pengurusan perizinan operasi.
Wali Kota Fadly Amran pun mendorong yayasan-yayasan yang mengelola SPPG untuk terus berjuang agar segera dapat beroperasi penuh.
Tujuannya agar manfaat dari program Makan Bergizi Gratis ini bisa segera dirasakan secara merata oleh masyarakat yang membutuhkan di Kota Padang.
Wako menambahkan, program ini bukan sekadar penyediaan makanan, tetapi juga bagian dari misi besar untuk menurunkan angka stunting di Kota Padang.
“Kalau anak-anak kita gizinya tercukupi, insya Allah mereka akan tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan. Karena itu, saya mengajak semua pihak, jangan ragu untuk ikut serta dalam gerakan ini. Ini adalah investasi sosial untuk generasi kita,” ujarnya.
Perwakilan BGN Pusat, I Made Dewa Agung, menambahkan bahwa kualitas harus jadi prioritas utama, bukan hanya kuantitas. Ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam membangun fasilitas penunjang, mulai dari MCK sekolah hingga rumah potong hewan bersertifikasi.
“Target utama kita jelas. Pertama, penerima manfaat harus tepat sasaran. Kedua, program ini harus zero insiden keracunan sesuai arahan Presiden. Tidak boleh ada kasus, baik akibat pengolahan maupun distribusi makanan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Alfiadi menuturkan bahwa dalam empat bulan pelaksanaan, sudah ada 48 dapur yang mendaftar dari target 82 dapur, atau sekitar 62 persen. (brm)
