“Kami ingin membuktikan bahwa perpustakaan adalah tempat belajar sepanjang hayat. Lansia pun berhak merasakan manfaat literasi dan tetap aktif dalam kegiatan sosial,” ujarnya.
Selain membaca, para peserta juga diajak menelusuri Galeri Arsip Sejarah Padang Panjang dengan bimbingan pustakawan dan arsiparis. Kebersamaan tersebut menciptakan suasana hangat, penuh canda dan tawa.
Salah seorang peserta, bernama Sumanto (62) mengaku sangat senang bisa kembali menikmati suasana perpustakaan.
“Sudah lama tidak ke perpustakaan. Dulu waktu muda sering baca novel dan buku sejarah. Sekarang bisa baca lagi dan ngobrol dengan teman-teman, rasanya bahagia sekali,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak lansia yang terlibat dalam aktivitas literasi dan sosial. Pemko Padang Panjang bertekad menjadikan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran sepanjang hayat bagi semua generasi. (rmd)
