OLAHRAGA, POSMETROPADANG.CO.ID – Persebaya Surabaya, tim kebanggaan Bonek dan salah satu klub ikonik dalam sejarah sepak bola Indonesia, kembali menatap musim 2024/2025 dengan penuh ambisi. Setelah meraih prestasi yang cukup kompetitif di musim sebelumnya, tim “Bajul Ijo” dihadapkan pada tantangan untuk mempertahankan soliditas sekaligus menggapai tingkat performa yang lebih tinggi. Artikel ini bertujuan menyajikan analisis mendalam mengenai dinamika tim sepanjang musim — mulai dari transfer, kekuatan, kelemahan, jadwal awal, hingga prediksi capaian akhir musim.
Tinjauan Musim Lalu (2023/2024)
Musim 2023/2024 bagi Persebaya Surabaya cukup menjanjikan. Tim ini finis di posisi 4 besar, yang secara umum mencerminkan stabilitas performa—menang di banyak laga kunci, meski sempat menghadapi inkonsistensi dari segi penampilan dan hasil. Total kemenangan mencapai sekitar 15–18 laga, dengan catatan gol yang cukup tinggi di sektor serangan, namun masih terdapat celah di lini pertahanan, terutama saat menghadapi tim papan atas. Pelatih saat itu sukses menumbuhkan semangat juang tinggi, sementara kontribusi dari beberapa pemain kunci seperti striker tajam dan gelandang kreatif menjadi sorotan. Menariknya, banyak penggemar yang mengikuti perkembangan performa tim dan membuat prediksi hasil pertandingan melalui platform seperti parimatch88.id, yang semakin populer di kalangan pencinta sepak bola nasional. Namun, inkonsistensi di beberapa laga tandang dan kebobolan di menit akhir menjadi catatan evaluasi penting.
Perubahan di Musim 2024/2025
Transfer Masuk dan Keluar
Musim 2024/2025 menyaksikan sejumlah perubahan signifikan di skuad Persebaya. Klub mendatangkan dua pemain asing berkualitas: seorang striker haus gol dari Amerika Selatan dan gelandang kreatif dari Eropa Timur. Kedua pemain ini diharapkan menambah daya kreativitas serta ketajaman di depan gawang. Di sisi lain, dua pemain lokal senior memutuskan hengkang — salah satunya adalah bek yang selama ini jadi jangkar pertahanan, dan gelandang serang yang menyumbang gol dan assist cukup banyak. Kehilangan ini memberi tekanan tambahan bagi pelatih untuk merestorasi keseimbangan tim.
Perubahan Teknikal
Tidak ada pergantian pelatih di musim ini, namun pelatih kepala memperkenalkan pendekatan taktik yang lebih agresif — dengan skema menyerang berbasis pressing dan transisi cepat. Staf kepelatihan juga menyuntikkan pelatih fisik baru dan asisten teknikal yang menekankan pada data analitik untuk strategi lawan, yang seharusnya membantu menutup kelemahan dari musim sebelumnya.
Strategi dan Formasi
Formasi yang diujicobakan saat pramusim adalah 4‑3‑3 dinamis, dengan wing-back diandalkan untuk memperkuat lebar serangan. Gelandang pengatur menjadi pengontrol ritme permainan, sementara striker baru didorong untuk mengeksekusi peluang dari berbagai situasi set-piece maupun serangan balik.

Kekuatan Persebaya Surabaya Musim Ini
Musim ini, kekuatan utama Persebaya terletak di sektor serang. Kehadiran striker asing baru menambah varian dan daya ledak di kotak penalti, sementara lini depan didukung oleh winger cepat dan gelandang kreatif. Gelandang muda lokal yang menanjak juga memberi energi dan kreativitas baru. Selain itu, kehadiran fanatik Bonek yang selalu memenuhi tribun menjadikan stadion kandang sebagai arena neraka bagi lawan — atmosfer tersebut menjadi keunggulan psikologis yang besar, apalagi saat laga-laga penting. Kombinasi pemain muda dan strategi ofensif diyakini mampu menampilkan performa yang lebih atraktif dan produktif.
Kelemahan dan Tantangan yang Dihadapi
Meskipun sektor serang tampil menjanjikan, kedalaman skuad masih menjadi pekerjaan rumah. Kehilangan bek senior berpengalaman mengurangi stabilitas di lini belakang, terutama saat menghadapi tekanan serangan lawan. Pelatih tampak menaruh harapan besar kepada pemain muda dan cadangan — tapi belum jelas apakah mereka siap menggantikan kelas veteran. Selain itu, manajemen beban fisik di tengah musim adalah tantangan, terutama bila muncul cedera pemain kunci. Dalam liga yang kompetitif seperti Liga 1, menghadapi tim besar seperti Persib Bandung, Arema FC, dan PSM Makassar akan menjadi ujian berat, baik dari segi taktik maupun mental.
Jadwal Awal dan Pertandingan Kunci
Pada awal musim, Persebaya akan menghadapi beberapa laga yang bisa jadi momentum pembentuk tren performa:
- Laga pembuka di kandang melawan tim papan bawah bisa menjadi peluang penting untuk meraih kemenangan morale booster.
- Pertemuan awal dengan tim besar, seperti Persib atau Arema, menjadi krusial — hasil di sini bisa mempengaruhi mental dan arah permainan selanjutnya.
- Tantangan tandang, terutama ke stadion dengan tekanan tinggi dari suporter tuan rumah, bakal menjadi ukuran kesiapan fisik dan mental tim.
- Pertandingan yang berturut-turut dalam jadwal padat (misalnya, satu laga tengah pekan dan satu lagi akhir pekan) akan menguji kedalaman skuad dan rotasi pemain.
Menjaga ritme dan memanfaatkan momen ini akan sangat penting untuk membangun pondasi menuju paruh kedua musim.
Prediksi Akhir Musim
Berdasarkan kondisi saat ini, target realistis untuk Persebaya adalah finis di zona 4–6 terbaik guna mempertahankan momentum kompetitif dan peluang masuk kompetisi antar‑klub ASEAN (zona AFC). Bila integrasi pemain asing berjalan lancar dan lini belakang bisa dikuatkan — baik dari kinerja pemain muda maupun strategi pelatih — maka peluang untuk masuk 5 besar atau bahkan perebutan gelar tidak tertutup. Konsistensi dalam meraih poin di laga kandang dan performa stabil di tandang menjadi faktor penentu utama. Jika tim mampu menjaga kondisi pemain, meminimalkan cedera, serta mempertahankan semangat juang Bonek, prediksi optimis adalah terwujudnya musim yang sukses dan menghibur.
Penutup
Musim 2024/2025 merupakan momen penting bagi Persebaya Surabaya untuk melanjutkan tren positif sekaligus memperbaiki kekurangan musim lalu. Dengan talenta baru, pendekatan taktik yang lebih modern, dan dukungan suporter yang luar biasa, tim punya modal kuat untuk mengejar target kompetitif. Semoga Persebaya mampu mengakhiri musim dengan capaian membanggakan — dan tentu saja, tanpa kendor dukungan dari seluruh elemen masyarakat Surabaya. Tetap Bonek, tetap tangguh!
