Pencapaian Pembangunan Daerah
Di usia ke-80, Pemprov Sumbar berhasil mencapai IPM yang tinggi serta pertumbuhan ekonomi yang stabil, pada akhir periode Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
Pada awal RPJPD, IPM Sumbar berada di angka 71,6. Angka harapan hidup tercatat 68,2 tahun, rata-rata lama sekolah 8 tahun, dan pengeluaran per kapita Rp618 ribu. Hingga 20 tahun perjalanan, pada 2024, IPM meningkat menjadi 76,43. Harapan hidup naik menjadi 74,37 tahun, rata-rata lama sekolah 9 tahun, harapan lama sekolah 14,3 tahun, serta pengeluaran per kapita melonjak menjadi Rp11,7 juta.
Capaian ini menempatkan Sumbar pada peringkat enam nasional, di atas rata-rata IPM nasional 75,02. “Angka ini membuktikan pembangunan konsisten mampu meningkatkan layanan kesehatan, memperluas akses pendidikan, dan menggerakkan ekonomi kerakyatan,” kata Mahyeldi.
Ditegaskannya, keberhasilan itu tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor dan dukungan masyarakat. Menurutnya, anggaran terbatas tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan kualitas hidup warga.
“Dengan izin Allah dan kerja keras bersama, hari ini masyarakat Sumatera Barat hidup lebih sehat, lebih terdidik, dan lebih sejahtera,” ujar Mahyeldi.
Ekonomi Tumbuh dan Stabil
Selain IPM, pertumbuhan ekonomi daerah juga menunjukkan perbaikan. PDRB atas dasar harga berlaku, meningkat dari Rp241,89 triliun pada 2020 menjadi Rp332,94 triliun pada 2024. Sementara PDRB atas dasar harga konstan, naik dari Rp169,43 triliun menjadi Rp199,41 triliun.
“PDRB per kapita juga tumbuh dari Rp54,33 juta pada 2020 menjadi Rp57,05 juta pada 2024. Pertumbuhan ini berbanding lurus dengan terbukanya lapangan kerja dan turunnya angka kemiskinan,” sebut Mahyeldi.
Data menunjukkan tingkat pengangguran terbuka menurun dari 6,88 persen pada 2020 menjadi 5,75 persen pada 2024. Jumlah penduduk miskin juga berkurang dari 345,73 ribu jiwa menjadi 315,43 ribu jiwa.
“Rasio Gini kita di angka 0,283. Itu salah satu yang terendah di Indonesia. Artinya, pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati kelompok atas, tapi dirasakan merata oleh masyarakat luas,” ungkapnya.
Ia menekankan stabilitas pertumbuhan ekonomi menjadi modal penting dalam menjaga daya tahan daerah. Menurutnya, pertumbuhan merata membuat ekonomi lebih tangguh menghadapi krisis.
“Memang pertumbuhan kita tidak terlalu tinggi, tetapi stabil. Kondisi ini justru membuat Sumbar lebih tahan banting terhadap guncangan,” jelasnya. (AD.ADPSB)













