AIAPACAH, METRO–Minimnya literasi keuangan jadi salah satu kendala yang dihadapi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendapatkan akses terhadap layanan keuangan formal dari perbankan, seperti pinjaman, investasi, dan asuransi.
Melihat kondisi itu Pemerintah Kota (Pemko) Padang berupaya memberikan solusi dan fasilitasi terhadap para pelaku UMKM di daerah tersebut dengan meningkatan literasi dan pengetahuan para pelaku usaha dalam hal tata kelola keuangan, mengetahui standar akuntansi sederhana.
“Peningkatan literasi keuangan bagi pelaku UMKM merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam membangun usaha yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, sektor swasta, dan komunitas UMKM sangat dibutuhkan untuk membangun ekosistem edukasi keuangan yang efektif dan inklusif,” kata Asisten II Setdako Padang, Didi Aryadi saat membuka Rapat Peningkatan Literasi Keuangan Bagi Pelaku Usaha Mikro Kota Padang di Ruang Bagindo Aziz Chan, Balai Kota Aie Pacah, Selasa (30/9).
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Padang, Pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Regional Padang, dan Wakil Ketua Ikatan Akuntansi Indonesia Wilayah Sumatera Barat didapuk sebagai narasumber untuk memberikan pemahaman terkait literasi keuangan terhadap 100 pelaku UMKM yang diundang dalam kegiatan tersebut.
Didi Aryadi menyebut, pengembangan UMKM sejalan dengan visi misi Wali Kota Padang untuk menjadikan Kota Padang sebagai kota pintar (smart city), kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu langkah edukasi untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam hal pengelolaan keuangan dan merupakan langkah dasar dalam membekali pelaku UMKM menembus akses ke lembaga jasa keuangan formal seperti perbankan, untuk mendapatkan permodalan.
