“Mungkin yang perlu kita tingkatkan ke depan, di samping membangun rumah tahan gempa juga harus membuat rumah tahan tsunami,” ujar Kepala BNPB.
Kedua adalah pendekatan struktural berbasis rekayasa. Pada mitigasi jangka panjang untuk gempa dan tsunami megathrust, tata ruang, penguatan bangunan tahan gempa dan penyesuaian bangunan untuk lebih adaptif terhadap tsunami diperlukan untuk meminimalkan dampak bencana. Ketiga, pendekatan non-struktural berbasis masyarakat dan teknologi.
“Sekali lagi Saya ingin menekankan bahwa perubahan perilaku masyarakat bisa diakselerasi dengan teknologi termasuk pemanfaatan AI untuk simulasi bencana, evakuasi dan kedaruratan. Selain itu, aspek kearifan lokal—seperti “Rumah Panggung” di Sumatra barat—dikombinasikan dengan riset etnografi untuk adaptasi budaya yang relevan digunakan di era teknologi,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bencana urusan bersama, untuk itu mari bekerja dalam ritme yang sama, tidak sendiri-sendiri, sehingga tujuan bersama menuju resiliensi berkelanjutan bisa diwujudkan.
Sementara itu, 3rd ICDMM ini terselenggara atas dukungan Pemerintah Australia melalui program SIAP SIAGA. Duta Besar Australia Roderick Brazier menyampaikan, pemerintahnya berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dalam hal ketahanan bencana, pembangunan inklusif, dan pemberdayaan masyarakat melalui Program SIAP SIAGA, yang merupakan kemitraan Australia-Indonesia untuk pengurangan risiko bencana.
“Sumatra Barat berada di garda terdepan dalam manajemen risiko bencana, dan konferensi ini merupakan kesempatan yang tepat untuk berbagi pengetahuan tentang strategi pengurangan risiko bencana,” ujar Dubes.
Roderick Brazier menyampaikan, Australia bersama dengan BNPB terus untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam hal ketahanan bencana, pembangunan inklusif, dan pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan pengurangan risiko bencana Indonesia-Australia.
Konferensi internasional yang mengangkat tema ’Getting Ready for Megathrust’ berlangsung selama dua hari, yaitu pada 29 – 30 September 2025 di Universitas Andalas.
Hadir tamu undangan dan keynote speaker pada pembukaan 3rd ICDMM antara lain Wakil Gubernur Sumatra Barat, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dan sejumlah narasumber dalam dan luar negeri. Konferensi internasional ini dapat diakses pada tautan Youtube BNPB Indonesia. (rel)












