“Jadi peran pasar murah ini perannya membantu masyarakat untuk mendapatkan harga cabai merah yang le bih murah, biar inflasi tetap terkendali nantinya. Tidak bisa juga rutin setiap hari digelar, karena bisa berdampak juga terhadap pedagang di pasar,” tutur Arry.
Kepala UPTD Distribusi Pasokan dan Akses Pangan, Dinas Pangan Sumbar, Amalia, mengatakan dalam melakukan stabilitas harga pangan ini, Dinas Pangan, terus berupaya untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tetap aman. Bahkan untuk bisa menjangkau masyarakat lebih luas, UPTD Distribusi Pasokan dan Akses Pangan cukup rutin melakukan pasar murah keliling.
“Harga bahan pokok, termasuk cabai merah ini kami jual memang lebih murah dari harga pasar. Selisih harga terendah Rp3.000 per kilogram. Seperti halnya pada hari ini, harga cabai merah yang kami jual ke masyarakat Rp53.000 per kilogram, sementara kondisi harga di pasar Rp60.000 per kilogram,” paparnya.
Amalia menyampaikan penetapan perbedaan harga yang dijual di UPTD Distribusi Pasokan dan Akses Pangan dengan harga pasar memang perlu untuk diperhitungkan agar pedagang pasar tetap mendapatkan bagian penjualan pula.
“Supaya tidak terjadi ketimpangan, kami pun tidak bisa menjual dalam jumlah yang besar. Seperti halnya pada pasar murah kali ini, ada sebanyak 700 kilogram cabai merah yang disiapkan yang disebar di tiga titik wilayah Padang,” ujar dia.
Salah satu masyarakat, Tata mengaku senang dengan adanya pasar murah khusus cabai ini karena sangat membantu di tengah harga cabai yang saat ini mengalami kenaikan.
“Kemarin saya beli cabai di pasar harganya 80 per Kg. Tapi di pasar murah ini harganya Rp 53 ribu. Selisihnya cukup jauh. Saya berharap kegiatan seperti ini sering-sering dilaksanakan untuk membantu masyarakat,” tutupnya. (rgr)












