Bupati menegaskan bahwa penanganan cepat sangat diperlukan agar kerugian masyarakat tidak semakin meluas. “Kita akan segera mencarikan solusi bersama dinas terkait,” tegasnya.
Menurutnya, jika kerusakan bisa ditangani menggunakan anggaran kabupaten, pekerjaan perbaikan akan segera dilaksanakan. Namun jika biayanya cukup besar, Pemkab Agam akan mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi maupun Balai Besar Sungai.
Bupati berharap masalah ini segera terselesaikan sehingga warga kembali dapat mengolah sawahnya dengan normal. “Pertanian adalah penopang utama perekonomian masyarakat. Kita tidak ingin masyarakat kehilangan mata pencahariannya hanya karena irigasi yang rusak,” ujarnya. (pry)
