Momentum sosialisasi ini juga menjadi pengingat pentingnya semangat kebersamaan, gotong royong, dan persatuan sebagaimana nilai-nilai Pancasila yang diperingati melalui Hari Kesaktian Pancasila. PLN menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan bukan hanya soal menghadirkan listrik, tetapi juga wujud nyata menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui energi yang andal, berkeadilan, dan merata hingga pelosok negeri.
Di tempat terpisah, General Manager PLN UIP Sumbagteng, Hendro Prasetyawan, menegaskan komitmen PLN dalam menjalankan pembangunan infrastruktur kelistrikan yang selaras dengan semangat Pancasila.
“Bagi PLN, pembangunan SUTT 150 kV di Kampar adalah bagian dari upaya besar untuk mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat. Semangat gotong royong antara PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat adalah kunci agar manfaat pembangunan ini dapat dirasakan bersama, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional,” ujar Hendro.
Lebih lanjut, Hendro menambahkan bahwa pembangunan SUTT 150 kV juga menjadi bagian dari upaya mendukung transisi energi bersih dan keberlanjutan.
“Pembangunan infrastruktur kelistrikan ini bukan hanya menghadirkan pasokan listrik yang andal, tetapi juga mendukung transisi energi bersih di Sumatera. PLN berkomitmen mewujudkan sistem kelistrikan yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan hingga generasi mendatang,” jelasnya.
“Dengan listrik yang andal, kawasan ini akan semakin menarik bagi investor, membuka lapangan kerja baru, dan menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat Kampar,” tutup Hendro.
Melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, PLN, dan masyarakat, pembangunan SUTT 150 kV diharapkan tidak hanya memperkuat sistem kelistrikan, tetapi juga memperkokoh semangat persatuan dalam membangun bangsa yang lebih terang, berdaya, dan berdaulat energi.(*)















