“Sayang ini suara hilang milik rakyat di sini tercatat 17.304.303 suara rakyat hilang atau tidak terwakili di DPR RI,” kata dia.
OSO menilai kehilaÂngan 17.304.303 itu suara rakyat karena PT (ParleÂmentery Threshold) bukan sekadar statistik elektoral, tetapi kejahatan repreÂsentasi pelanggaran atas azas kedaulatan rakyat dan penyimpangan teori prinÂsip demokrasi. Kemudian tidak terwakilinya 17 juta tersebut suara rakyat di DPR RI bertentangan deÂngan prinsip political equaÂlity yang menjadi dasar demokrasi modern.
“Jika PT 4 persen masih diberlakukan maka deÂmokrasi dikerdilkan menjaÂdi masalah angka bukan lagi prinsip kedaulatan rakyat. Betul teman-teÂman? secara teori politik, kedaulatan rakyat adalah milik rakyat. Secara absoÂlut kedaulatan rakyat tidak boleh dihapus oleh mekaÂnisme ambang batas PT. Dalam prinsip demokrasi tidak ada suara yang lebih tinggi atau lebih rendah teori Robert Dewey dalam political chief,” tegasnya. (*)












