Upaya lain yang dirumuskan adalah revitalisasi unit penggilingan padi kecil, kemitraan dengan Bulog untuk meningkatkan distribusi, dan program “bajak gratis” untuk membantu petani miskin. Sektor pertanian menjadi pilar utama dalam strategi ini, mengingat kontribusinya mencapai 47,61% terhadap PDRB daerah dan menyerap 57% angkatan kerja. Pemerintah berfokus pada pengembangan sentra produksi baru untuk komoditas pemicu inflasi seperti cabai dan bawang di Lubuk Sikaping, Panti, dan Padang Gelugur.
Bupati Welly Suhery menegaskan komitmen Pemkab untuk memaksimalkan hasil pertanian lokal, termasuk melalui program “bajak gratis” yang didukung Bank Indonesia.
“Pemanfaatan hasil pertanian lokal untuk mendukung program seperti makan bergizi gratis, serta hilirisasi pertanian, menjadi kunci untuk memastikan ketersediaan pasokan berkelanjutan,” ujar Bupati.
Pertemuan ditutup dengan harapan agar HLM TPID ini menjadi ruang kolaborasi yang produktif dan menghasilkan aksi nyata untuk menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan di Pasaman.(ped/rel)
