“Busnya panas, penumpangnya melebihi kapasitas yang tertulis di kaca mobil, keneknya ada beberapa yang julid, pembayaran pakai QR kadang susah,” kata Felda.
Lakukan Evaluasi Segera
Menanggapi banyaknya keluhan tersebut, Wakil Ketua DPRD Padang Mastilizal Aye meminta Dinas Perhubungan segera melakukan evaluasi.
“Koridor 1 itu wajib diremajakan, sementara koridor yang lain juga harus meningkatkan layanan. Kasihan penumpang. Ingat, Trans Padang itu disiapkan untuk melayani masyarakat.”
“Sopir dan pramugara juga harus memperbaiki. Perlu ada komunikasi dengan masing-masing koridor. Dan masyarakat juga harus memberi laporan jika menemukan hal yang janggal,” ujarnya.
Mastilizal Aye menegaskan, kebijakan yang diterapkan saat ini perlu dikaji ulang agar benar-benar memberikan solusi, bukan menambah persoalan bagi penumpang maupun petugas di lapangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Ances Kurniawan menegaskan keluhan penumpang akan dijadikan bahan evaluasi.
“Salah satu perbaikan ke depan adalah pengaduan pelanggan ini jadi koreksi kita. Akan kita perbaiki, jadi catatan. Masalah halte itu BTS, SOP.”
“Masalah pelayanan pramugara ini akan jadi bahan evaluasi kepada PSM. Kendaraan itu sering berasap, kebut-kebutan, tidak optimal. Ada masalah, service tidak tepat waktu,” katanya.
Ances menambahkan, operator PSM sebagai perpanjangan tangan Pemko harus lebih profesional. “Mereka itu wajahnya Pemko. Harus menerima kritik, jadikan kritik untuk semangat ke depan.”
“Selain itu, kita juga akan mengevaluasi kinerja PSM. Secara, pengelolaan Trans Padang itu subsidi, murni dari APBD, jadi tak perlu memikirkan PAD, cukup memberikan layanan terbaik untuk masyarakat,” tutupnya. (red)
















