Untuk mencapai target tersebut, pihaknya mendorong pengembangan usaha budidaya dengan produktivitas tinggi, khususnya komoditas bernilai ekonomis besar seperti nila dan patin.
Selain itu, langkah intensifikasi juga dilakukan, terutama pada lahan kolam air tenang dan minapadi, agar pemanfaatan lahan lebih optimal. Diversifikasi usaha juga digencarkan dengan sistem tumpangsari seperti minapadi, baganangan, dan minaholti.
“Peningkatan produksi akan kita dukung melalui pembinaan serta penyuluhan langsung ke lapangan. Dengan begitu, petani ikan bisa lebih terarah dalam meningkatkan hasil budidaya,” kata Rosva.
Selain produksi ikan air tawar, Kabupaten Agam juga mencatat produksi ikan laut sebanyak 4.349,25 ton pada triwulan pertama 2025. Angka ini turut memperkuat posisi Agam sebagai daerah dengan kontribusi signifikan di sektor perikanan Sumatera Barat.
Rosva menegaskan, pihaknya optimistis target produksi tahun 2025 akan tercapai, seiring dengan upaya pengembangan budidaya modern dan pemasaran yang semakin luas. “Harapan kami, produksi terus meningkat dan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat perikanan di Agam,” pungkasnya. (pry)




















