Sekilas tentang Haji Nurman HMN Datuk Rajo Basa yang kini berusia 52 tajjn, lahir dan besar di Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau. Kedua orang tuanya, berasal dari Padang Pariaman. Ayahnya bersuku Piliang sementara ibu sukunya Panyalai (Chaniago). Pusaka kaum dari Datuk Rajo Basa, terdapat di Desa Limau Hantu, Kenegarian Balai Air, Kecamatan VII Koto, Padang Pariaman.
Sedangkan, sehari-hari Nurman Datuk Rajo Basa berprofesi sebagai pedagang perhiasan emas di Kota Tanjung Pinang yang mulai dirintis sejak tahun 1993. “Saya melanjutkan usaha bisnis dari ayah, jadi ceritanya saya ini regenerasi,” ujar Datuk Rajo Basa bercerita.
Aktivitas Nurman Datuk Rajo Basa dalam organisasi sosial kemasyarakatan dimulai sejak tahun 2003. Diawali dari aktivitas di PKDP Kota Tanjung Pinang. Setelah itu, bergerak ke tingkat provinsi, dan diamanahkan kawan-kawan untuk jadi Ketua PKDP Provinsi Riau Kepulauan Periode 2021-2026.
“Alhamdulillah, dalam Mubes I, pembentukan organisasi Payung Panji Rumah Gadang, secara aklamasi menetapkan pula, kami sebagai Ketua Umum Lembaga Ninik Mamak KBRG (Keluarga Besar Rumah Gadang Minang dan Sumbar) Provinsi Kepulauan Riau periode 2025-2030. Inshaa Allah, pengukuhan KBRG Kepulauan Riau direncanakan 27 September, mendatang,” jelas Datuk Rajo Basa.
“Gelar Datuk Rajo Basa untuk pak Haji Nurman, sudah saatnya untuk diamanahkan kepada beliau. Selain sosok teladan bagi anak kemenakan suku Panyalai di kampung halaman, juga karena ketokohan Datuk Rajo Basa yang luarbiasa di tanah perantauan,” ungkap Ketua LKAAM Sumbar Prof Fauzi Bahar, serta Syafril Yubahar, SE M AK, dan Amril Amir Datuk Basa, dua tokoh Minang disela-sela batagak gala Datuk Rajo Basa. (ped)
