“Kami berupaya melakukan pencegahan terhadap hewan ternak sapi melaporkan ke Balai Veteriner Bukittinggi dan kami sudah sampaikan juga ke provinsi dengan peternakan provinsi kita saat ini sedang menunggu kedatangan mereka akan melakukan investigasi terhadap hewan yang terkenak wabah tersebut
Pihak Dinas Peternakan juga menyatakan telah berkoordinasi dengan Balai Veteriner Bukittinggi untuk segera menurunkan tim guna melakukan investigasi lapangan.
“Kami berharap dengan kedatangan tim dari Balai Veteriner, semua misteri tentang kematian sapi masyarakat bisa terjawab. Hasil pemeriksaan laboratorium nantinya akan menjadi pegangan untuk menentukan langkah pencegahan dan penanganan ke depan,” ujar salah satu dokter hewan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Hasil penelusuran awak media menunjukkan bahwa sapi bantuan tersebut sebenarnya dalam kondisi sehat dan telah dilengkapi dokumen resmi Sertifikat Kesehatan Hewan yang dikeluarkan oleh Badan Karantina Hewan Indonesia dengan nomor 2025-H 3.0-13000 K. H. 1000023.
“Kini, masyarakat menanti hasil uji laboratorium yang diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti kematian sapi mereka. Sementara dugaan liar yang sebelumnya mengarah pada sapi bantuan pokir, telah gugur dengan adanya sertifikat resmi dari lembaga berwenang,” jelasnya. “Situasi ini menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah untuk lebih cepat merespon gejala penyakit hewan di tingkat masyarakat, agar tidak muncul spekulasi yang menyesatkan dan merugikan banyak pihak,” timpalnya. (rul)
