SOLSEL, METRO–Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menyiapkan tiga program strategis untuk memperkuat ekonomi kerakyatan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Tiga program tersebut adalah industrialisasi dan hilirisasi, pengembangan Koperasi Desa Merah Putih, serta peningkatan UMKM naik kelas.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Solok Selatan, Akmal Hamdi, mengatakan langkah ini merupakan upaya sinkronisasi program pusat dan daerah yang mengacu pada visi keberlanjutan RPJMD sebelumnya.
“Kegiatan ini positif karena wartawan bisa lebih awal mendapatkan informasi program pemkab yang juga selaras dengan program pusat,” ujarnya saat temu ramah dengan wartawan lokal yang diinisiasi Plt Kepala Diskominfo Solok Selatan, Irwanesa, Kamis, (18/9) di Pujasera RTH Padang Aro.
Akmal menjelaskan, industrialisasi dan hilirisasi menjadi fokus utama untuk meningkatkan daya saing produk daerah. Industri kecil yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten diarahkan dari hulu hingga ke hilir agar produk lokal memiliki nilai tambah dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Koperasi Desa Merah Putih: Program Nasional yang Menyasar Nagari
Dia menyebutkan program Koperasi Desa Merah Putih yang merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, kini mulai dijalankan di Solok Selatan. Pemkab menargetkan pembentukan koperasi di seluruh 39 nagari induk. Sejak Mei 2025, pendampingan sudah dilakukan mulai dari proses pembentukan, pembuatan akta notaris, hingga pendaftaran ke Kementerian Hukum dan HAM agar koperasi memiliki legalitas berbadan hukum. “Seluruh nagari mengambil pola pembentukan baru, bukan sekadar mengaktifkan koperasi lama yang sudah tidak berjalan. Untuk itu, kami juga menyiapkan pelatihan dan sosialisasi agar pemahaman masyarakat tentang koperasi Merah Putih dapat terlaksana baik,” jelas Akmal.
Pemkab juga bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan perlindungan bagi pengurus dan anggota koperasi.
