Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Rida Ananda, menjelaskan bahwa sebagian dana tersebut dialokasikan untuk bantuan tunai, sementara Rp507 juta disiapkan khusus untuk mendukung program relokasi pedagang. “Dana yang terkumpul ini akan dikelola secara transparan dan digunakan sesuai kesepakatan bersama agar tepat sasaran serta benar-benar bermanfaat bagi para korban,” ujarnya.
Langkah percepatan pemulihan ekonomi juga ditandai dengan dimulainya pembangunan kios relokasi. Baznas dan panitia relokasi telah menandatangani kontrak pembangunan 24 petak kios di Jalan Sutan Usman, dengan total anggaran Rp301 juta atau sekitar Rp12,8 juta per kios.
Adapun pembangunan kios di kawasan Ex Terminal Sago dan halaman bekas Kantor Bupati masih menunggu proses penganggaran. “Pemerintah berupaya agar pedagang dapat segera kembali berdagang, meskipun di lokasi sementara, sehingga roda perekonomian tidak berhenti terlalu lama,” kata Zulmaeta.
Wali Kota juga menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berhenti pada penyaluran bantuan dan relokasi sementara. Pemko Payakumbuh juga tengah menyiapkan rencana revitalisasi kawasan pertokoan yang terdampak kebakaran. “Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal untuk membangun kembali pusat perdagangan di Payakumbuh. Kami ingin memastikan perekonomian masyarakat bisa pulih lebih cepat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menunjukkan kepedulian, mulai dari Baznas, BNI, Relindo, hingga para donatur yang ikut membantu korban kebakaran. “Bantuan ini bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga penyemangat bagi para pedagang untuk bangkit dan memulai kembali aktivitas mereka. Dengan bantuan dan program relokasi yang mulai berjalan, Pemko Payakumbuh berharap pemulihan ekonomi dapat segera terwujud,” harapnya. (uus)
















