Kabut asap kian pekat di Pasaman, dan kabupaten/kota lain di Sumbar.
PAYAKUMBUH, METRO–Di Payakumbuh, dua siswi SMKN 1 harus dilarikan ke-IGD RSUD Adnaan WD Payakumbuh akibat tiba-tiba mengalami sesak nafas saat belajar. ”Mungkin karena pengaruh asap. Padahal, kami sudah membatasi aktivitas di luar ruangan,” kata seorang guru SMKN 1 Payakumbuh di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Adnaan WD.
Kepala SMKN 1 Payakumbuh Eri Yenis membenarkan, bila dua siswinya terpaksa dilarikan ke RSUD. ”Tadi siang, sebenarnya ada tiga siswi kami yang pingsan dan mengalami sesak nafas. Dua di antaranya terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena punya riwayat asma,” kata Eri Yenis.
Sayang ketika wartawan hendak mengabadikan foto kedua siswi SMKN 1 Payakumbuh yang mendapat bantuan oksigen, sejumlah petugas medis di IGD RSUD Adnaan WD langsung melarang. “Harus ada izin dulu, dari Direktur,” katanya.
Disisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Payakumbuh Yufnani Away bersama Kasi Penanggulangan Bencana Joni Amir yang mendapat informasi dari wartawan ikut mendatangi RSUD Adnaan WD, sebagai wujud reaksi cepat penanganan bencana kabut asap.
Mereka juga sempat menanyai kondisi kesehatan kedua siswi SMKN 1 Payakumbuh. Menurut dr Ise, Direktur Pelayanaan RSUD Adnaan WD, kedua siswa tidak mengalami gangguan Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). ”Bisa jadi mereka terpapar asap, tapi bukan berarti mengalami ISPA. Itu diagnosa dokter yang menangani,” terang dokter.
Terlepas dari itu, pemerhati sosial kemasyarakatan di Luak Limopuluah Haji Desra yang dihubungi secara terpisah, berharap kepada pihak rumah sakit ataupun jajaran Dinas Kesehatan, tidak menyimpan sikap nervous berlebihan, terhadap membeludaknya pasien yang diduga terpapar asap. (us)
