Sejak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari Pemerintah Kota Payakumbuh, saya bersama suami tidak khawatir lagi saat mengalami sakit. Apalagi kondisi saya yang mengalami kelumpuhan dibagian kaki sebelah kanan sejak kecil dan memaksa saya harus menggunakan tongkat untuk berjalan.
Saya awalnya tidak percaya sepenuhnya gratis. Dan nyatanya memang tidak membayar sedikitpun. Sesuai penjelasan dari pihak PBJS Kesehatan yang menyampaikan kepada saya semua ditanggung Pemerintah asal sesuai prosedur. Dan saya sejak tiga tahun lalu mendapatkan kartu KIS ini dari Pemerintah Kota Payakumbuh.
Diakuinya, selama ini dengan pekerjaan saya sebagai penjual bensin dipinggir jalan dan suami buruh kasar memang tidak memiliki biaya untuk bisa berobat jika sakit. Bahkan kini kami hanya tinggal dipinggir jalan ini dengan ukuran 1×1 meter dengan dinding terval. Air untuk minum, mencuci dan WC kami harus numpang pada orang lain. Kalau hujan angin kadang masuk dalam tempat tinggal kami.
Penghasilan saya dari menjual minyak ketengan ini hanya RP 30 ribu sekali tiga hari. Suami kadang tidak bekerja. Kalau ada kerja mengangkat makanan ayam baru bekerja dan itu kadang-kadang. Jadi kami memutuskan untuk tinggal disini karena tidak ada uang untuk ngontrak rumah.
Tapi Alhamdulillah dengan pegangan kartu KIS ini hati saya sedikit tenang jika nanti sakit tidak memikirkan biaya lagi karena sudah ditanggung pemerintah melalui BPJS Kesehatan. Saya berterimakasih sekali kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan yang sudah memberikan jaminan kesehatan kepada kami.
Mudah-mudahan program BPJS Kesehatan ini terus berlanjut dan ditingkatkan sehingga orang-orang susah seperti kami dapat tertolong saat sakit. Selama ini ketika sakit hanya bisa beli obat di warung saja. Karena biaya berobat mahal dan kami tidak punya uang. Untuk makan saja sulit. (us)