“Sinergi erat didukung dengan digitalisasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumbar yang baik, inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh UMKM, brand, komunitas kreatif, pemerintah daerah, lembaga keuangan, serta masyarakat yang telah berpartisipasi aktif menyukseskan SCF 2025.
“UMKM nagari harus menjadi motor ekonomi daerah dengan produk khas berbasis kearifan lokal yang tidak hanya menjaga identitas budaya, tetapi juga meningkatkan pendapatan, lapangan kerja, serta mampu menembus pasar nasional hingga internasional,” kata Abdul Majid.
Selain bazar, SCF kali ini juga menjadi ajang ekspo dengan berbagai kegiatan menarik seperti edukasi produk, pengenalan fitur baru QRIS yaitu cara pembayaran menggunakan “QRIS Tap”. Selain itu, diselenggarakan juga business matching produk unggulan Sumbar seperti cokelat, rendang, ikan teri, bumbu instan, kerupuk, dan keripik.
Hingga Juli 2025, transaksi QRIS di Sumbar telah mencatatkan lebih dari 31,8 juta transaksi senilai Rp3,8 triliun. Sementara, kegiatan business matching mencatatkan komitmen transaksi potensial ekspor sebesar USD 86.493 atau setara Rp1,41 miliar.
Di akhir kegiatan, KPwBI Sumbar juga memberikan award kepada UMKM peserta.Kategori Top Sales Performance diraih oleh UMKM Eky Kreasi, Solok Selatan dan kategori Most Engaging Booth diraih oleh UMKM Komak Toroiji, Kabupaten Kepulauan Mentawai. (rgr/rel)
















