Sejak saat itu, operasi pencarian dilakukan melibatkan BPBD, TNI, Polri, Basarnas Pos Pasaman, Damkar, pemerintah nagari, kelompok siaga bencana, tenaga medis Puskesmas Maninjau, hingga keluarga dan masyarakat setempat. Perahu aluminium, mesin tempel, pelampung, hingga perlengkapan penyelaman digunakan untuk memperluas pencarian.
Meski terkendala kondisi dasar danau yang dipenuhi tumbuhan rambat, tim gabungan berkomitmen melanjutkan upaya hingga korban ditemukan. Di tepian danau, keluarga dan warga sekitar masih menaruh harapan besar agar Dodi segera kembali.
Pada hari pertama pencarian, Jumat (12/9), operasi dilakukan hingga sekitar pukul 17.00 WIB. Dua perahu dikerahkan untuk menyisir area lokasi temuan perahu korban, namun hasilnya nihil. Pencarian kemudian dilanjutkan Sabtu pagi dengan strategi tambahan, terutama melalui penyelaman langsung.
Bahkan, pada pencarian hari kedua dan ketiga, area pencarian diperluas dan melibatkan lebih banyak personel. Pencarian dilakukan menggunakan drone dari udara, penyisiran menggunakan perahu karet hingga penyelaman. Sayangnya, upaya pencarian ini belum membuahkan hasil. (pry)
