PISANG, METRO – Tak ada angin tak ada hujan, kantor Lurah Pisang, Kecamatan Pauh kosong melompong ditinggal pegawainya. Hebatnya lagi, saat jam di dinding berdentang menunjukan pukul 09.30 WIB, kursi kerja masih tatilungkuik di atas meja kantor.
Meski kantor sudah terbuka, namun hanya seorang staf lurah berikut seorang anak magang yang berada di dalam kantor tersebut. Beberapa orang warga yang sedianya mengurus surat menyurat, terpaksa batal karena pelayanan personel kantor Lurah Pisang tak ada di tempat.
Hal ini banyak memicu keresahan warga Kelurahan Pisang. Seperti yang dikeluhkan El (36), ibu rumah tangga yang akan mengurus surat untuk pendidikan anaknya di SD.
“Saya kecewa dengan bobroknya pelayanan kantor Lurah Pisang ini. Seharusnya mereka sebagai pengayom dan pelayanan masyarakat, karena uang yang mereka terima tiap bulan berasal dari uang rakyat,” ujar El.
El berharap personel Kelurahan Pisang bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
“Tak seperti ini. Sudah jam 9 lewat tak ada petugas. Yang ada hanya seorang staf saja,” keluhnya.
Saat ditanya kepada seorang staf berkulit hitam manis bertubuh gempal itu, ia justru menjawab dengan ringan.
“Urang pai ka Lapangan Imam Bonjol, pak. Ada acara pembukaan manunggal. Kalau ambo ndak bisa membuek, karena harus ditandatangani pak lurah. Jadi siang saja kembali,” ujarnya sambil menulis-nulis di ruang belakang kantor lurah itu.
El yang tak menerima alasan itu, mempertanyakan lagi.
“Jadi kalau warga mengurus pagi-pagi, sesuai jam kerja, ternyata petugas dan lurah tak ada ditempat, apakah harus diundur? Padahal saya akan mengurus surat keterangan tak mampu demi kelanjutan sekolah anak yang harus diserahkan pagi itu juga,” tukasnya.
Namun pria bertubuh gempal ini cuek saja. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Lain lagi yang dikeluhkan Upik, yang juga mengurus surat. Upik yang ditemani suaminya ini mengaku kecewa dengan pelayanan staf Kelurahan Pisang ini.
“Saya kecewa dengan staf. Jawabannya seenaknya udelnya saja. Urang bakumpua kasadonyo di lapangan Imam Bonjol menghadiri permbukaan manunggal buk,” jawan pria bertubuh gempal ini.
Syafrial (58), tokoh masyarakat Kelurahan Pisang mengaku, soal pelayanan kantor Lurah Pisang ini, jangan disebut lagi. Warga Pisang bahkan merencanakan akan melakukan penggembokan.
“Jangan disebutkan lagi soal pelayanan di kantor Lurah Pisang itu pak. Alah babulu incek mato ambo mah. Bobrok dan tak masuk akal. Mereka digaji dengan uang rakyat, harus memberikan pelayanan yang baik,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat ini terangnya, untuk menyikapi persoalan tersebut, pihaknya akan duduk bersama dengan tokoh masyarakat, pemuda serta warga Pisang mencari solusinya. “Tunggu saja tanggal mainnya,” tegas Syafrial yang diamini Ujang Dodi. (ped)