JAKARTA, METRO–Sebanyak 18 orang warga negara Indonesia (WNI) dipulangkan dari Nepal pada Kamis (11/9). Rombongan ini jadi yang pertama diterbangkan untuk kembali ke Indonesia melalui Tribhuvan International Airport.
Rombongan terdiri dari delegasi Kementerian ESDM, Kementerian Kesehatan, GIZ Indonesia, Asosiasi Hydro, akademisi Universitas Indonesia, dan WNI wisatawan. Mereka diperkirakan tiba di di Bandara Soekarno-Hatta, pada hari ini, Jumat (12/9).
“Sebagian besar rombongan yang kembali hari ini tengah berada di Kathmandu dalam rangka pelaksanaan kerja sama energi baru terbarukan Indonesia-Nepal-Jerman, The 3rd Exchange of the Renewable Energy Mini-Grids in South-South and Triangular Cooperation (ENTRI) Program, pada 8-12 September 2025,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Vahd Nabyl A. Mulachela dalam keterangan resminya.
Dari hasil penelusuran Tim Perlindungan WNI di Kathmandu, tercatat 78 WNI yang tengah berkunjung ke Nepal saat krisis politik terjadi.
Sebagian besar WNI berada di Kota Kathmandu, sementara sebagian lainnya berada di Pokhara dan Lumbini.
Nabyl mengungkapkan bahwa Tim perlindungan WNI Kemlu dan KBRI Dhaka terus memantau kondisi WNI di Nepal.
KBRI Dhaka telah menghubungi para WNI tersebut, baik yang menetap di Nepal maupun mereka yang tengah berwisata atau menghadiri pertemuan internasional di negara itu.
“Sebagai langkah cepat, Kementerian Luar Negeri RI melalui KBRI Dhaka telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan bahwa 134 WNI di Nepal dalam kondisi aman,” paparnya.
Sementara itu, dalam rangka merespons kondisi di dalam negeri Nepal, KBRI Dhaka telah mengeluarkan imbauan untuk para WNI.
Bagi WNI yang ada di Nepal diminta menghindari lokasi yang menjadi titik demonstrasi dan selalu bersikap waspada. Selain itu, para WNI juga diminta menghubungi hotline KBRI jika mengalami masalah.
“KBRI juga telah melakukan koordinasi dengan otoritas setempat untuk membantu WNI yang kesulitan mengakses bandara, karena jalanan ditutup, sehingga mereka dapat kembali ke tanah air dengan selamat,” pungkasnya.
Sementara itu, kondisi dalam negeri Nepal masih kacau pasca demo Gen-Z yang akhirnya menggulingkan pemerintahan.
Nepal kini harus menghadapi krisis politik baru setelah demo antikorupsi yang diwarnai kekerasan pekan ini hingga merenggut 30 nyawa dan memaksa Perdana Menteri (PM) Nepal K.P. Sharma Oli mundur.
