Zulmaeta berharap, SPPG baru tersebut tidak hanya mampu melayani ribuan penerima manfaat, tetapi juga menyerap tenaga kerja lokal, memanfaatkan bahan pangan dari Payakumbuh, serta berdampak positif pada ekonomi masyarakat sekitar. Ia menekankan pentingnya koordinasi dengan Tim Koordinasi Program MBG agar pelaksanaan berjalan optimal dan memberi manfaat sebesar-besarnya
Hal senada juga disampaikan Ketua LKAAM Kota Payakumbuh, YB. Dt. Parmato Alam. Ia menilai, MBG tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga berdampak positif terhadap masyarakat secara luas. “Selain anak-anak yang mendapat makanan sehat, keberadaan dapur ini juga menggerakkan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan mendorong kebersamaan,” ujarnya.
Dapur Mesra Subarang Batuang yang dikelola Yayasan Peduli Permata Damai tidak hanya menyiapkan menu bergizi gratis, tetapi juga menyerap sekitar 50 tenaga kerja dari berbagai keahlian. Firmansyah, pengelola dapur, menegaskan bahwa pihaknya bersama pekerja memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan makanan bergizi tersaji dengan baik setiap hari. “Tugas berat berada dipundak kita semua di dapur atau SPPG untuk menyiapkan menu yang sehat, baik dan bergizi,” ucapnya.
Mitra BGN Dapur Bergizi Mesra,
Firmansyah menyebutkan bahwa Dapur atau SPPG tersebut akan mulai melayani MBG bagi ribuan penerima manfaat Senin depan. “Insyaallah mulai Senin kita akan mulai melayani MBG bagi ribuan penerima manfaat dari berbagai tingkatan sekolah,” ungkapnya.
Dengan bertambahnya dapur baru ini, Kecamatan Payakumbuh Barat kini memiliki dua dapur MBG. Total dapur MBG di Payakumbuh telah mencapai 8 dapur yang tersebar di 4 kecamatan, sehingga hanya Kecamatan Lampasi Tigo Nagari (Latina) yang belum memiliki dapur. Pemerintah Kota Payakumbuh sendiri menargetkan hingga akhir 2025 akan hadir 18 dapur MBG, sehingga masyarakat dan pelaku usaha terus diajak untuk berinvestasi menjadi mitra Badan Gizi Nasional (BGN) dalam mendukung program nasional Presiden Prabowo Subianto ini. (uus)
















