Ditegaskan Iptu Rudi, pihaknya berusaha melakukan pencarian terhadap sopir tersebut karena ingin memastikan penyebab bus yang membawa rombongan atlet karate Sumut itu mengalami kecelakaan saat keluar gerbang tol menuju jalan nasional Padang-Bukittinggi.
“Berdasarkan dari penyelidikan di lapangan diduga pengemudi bus tersebut diduga lalai sehingga mengakibatkan dua korban meninggal dunia dan 29 orang penumpang lainnya mengalami luka-luka. Kita juga sudah melakukan olah TKP,” tegas dia.
Iptu Rudi mengatakan, sesuai dengan hasil olah TKP, kecelakaan diduga terjadi karena sopir mengantuk dan tidak menguasai medan jalan.
“Kondisi jalan bagus, cuaca cerah, penerangan memadai. Dari keterangan penumpang, sopir baru pertama kali melewati jalur ini. Dugaan kuat penyebab kecelakaan adalah faktor manusia,” katanya.
Diketahui rombongan atlet karate tersebut mengikuti pertandingan di Kota Padang namun saat keluar dari gerbang tol Padang-Sicincin, bus dengan nomor polisi BK 7444 UA itu hilang kendali kemudian menabrak pembatas jalan hingga terguling.
Mirisnya, pascakecelakaan tunggal yang merenggut dua nyawa itu, sopir dan kernet bus malah melarikan diri dari lokasi kejadian dan meninggalkan para penumpangnya begitu saja. Sedangkan seluruh korban kecelakaan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Padangpariaman. (*)













