Sebelumnya, pada 2 Juli 2025, KSAL telah memimpin upacara serah terima dan peresmian KRI Brawijaya-320 di galangan kapal Fincantieri, Muggiano, Italia. KRI BWJ-320 diawaki 160 prajurit di bawah komando Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh. Kapal ini memiliki panjang 143 meter dengan kecepatan maksimum 32 knot dan daya jelajah 5.000 mil laut.
Dalam pelayaran dari Italia menuju Indonesia, KRI Brawijaya menempuh jarak 9.189 nautical mile selama 44 hari dengan singgah di enam negara, yakni Italia, Turki, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Sri Lanka. TNI AL menyebut, kapal ini sebagai Multi Purpose Combat Ship karena dilengkapi dua geladak modular, Amid Modular (geladak tengah) dan Aft Modular (geladak buritan), yang mampu menampung masing-masing 4 dan 5 kontainer berukuran 20 feet standar ISO.
Dari sisi persenjataan, KRI Brawijaya memiliki kemampuan peperangan empat dimensi, anti-udara, anti-kapal permukaan, anti-kapal selam, dan peperangan elektronika.
Kapal ini dilengkapi sistem peluncur vertikal (VLS) SYLVER A50 dengan rudal ASTER 15/30, meriam utama Leonardo Large Calibre Gun 127/64 LW, meriam 76/62 Sovraponte, meriam kecil 25 mm KBA, serta rudal Otomat Teseo MK2. Untuk peperangan bawah laut, kapal ini dibekali torpedo launching system (B515) yang dapat menembakkan hingga 6 torpedo A244S Mod.3 Eurotrop sekaligus.
“Selain itu, kapal ini juga didesain untuk mendukung infiltrasi pasukan khusus hingga operasi intelijen. Kehadiran KRI Brawijaya-320 menegaskan langkah modernisasi alutsista TNI AL sekaligus implementasi kebijakan Perisai Trisula Nusantara dalam memperkuat postur pertahanan maritim Indonesia,” tandasnya. (ped)
