PADANG, METRO – Rekapitulasi suara DPR RI dari Sumbar masih berjalan. Namun, dari hasil perolehan sementara, suara para Caleg memberikan gambaran jika untuk DPR RI Dapil Sumbar 1 dan 2 akan banyak diisi wajah lama atau incumbent. Sedangkan, caleg baru saat ini banyak tergusur.
Dari berbagai sumber yang dihimpun POSMETRO diperoleh informasi jika banyak caleg ‘senior’ yang bertahan di Senayan. Diperkirakan, wajah lama yang bertahan dari Dapil Sumbar 1 di antaranya, politisi PAN, Asli Chaidir, Gerindra, Suir Syam, politisi Demokrat, Darizal Basir, PKS, Sidi Hermanto Tanjung. Sementara wajah baru diisi dari politisi PAN, Athari Gauti.
Merespon hal itu, Pengamat Politik dari Universitas Andalas (Unand), Najmuddin M Rasul mengingatkan, partai politik (parpol) mesti melakukan pendidikan politik kepada seluruh calon legislatif yang lolos. Pasalnya, sebagai caleg ‘senior’ harus memiliki pemahaman politik dan kapasitas yang baik dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.
“Parpol wajib melakukan pendidikan politik terhadap incumbent yang lolos. Karena, jika caleg ‘senior’ dari partai politik tidak memiliki pemahaman politik dapat menimbulkan kerugian kepada partai politik, dan masyarakat,” kata Doktor Komunikasi Politik jebolan Universitas Kebangsaan itu saat dihubungi, Senin (22/4).
Najmuddin menilai, para legislator lama ini mesti menjadi perubahan untuk Sumbar. Ketika terpilih maka harus benar menjalankan visi, dan misi sesuai janjinya. Selain itu, sebagai wakil rakyat juga harus tahu kebijakan daerah harus berpihak kepada rakyatnya.
“Para incumbent ini harus mampu menciptakan kegairahan dalam bekerja. Bahwa para legislator lama ini harus paham dengan tugas dan fungsi utama parlemen, serta bagaimana fungsi dan tugas itu dilaksanakan,” ujar Najmuddin.
Pengamat Politik dari Unand, Syaiful Wahab mengatakan, incumbent selalu berada dalam posisi sulit. Apapun yang dilakukannya akan jadi sorotan, baik sekalipun yang dilakukannya akan tetap menimbulkan kritik. Maka ketika incumbent menang dalam Pemilu pasti juga akan menimbulkan ketidakpuasan dengan tuduhan kecurangan atau apapun istilah lainnya.
“Tuduhan seperti ini juga terjadi di negara-negara yang memiliki rezim cenderung otoriter. Karena kemenangan incumbent tidak menang telak, sementara pendukung atau perolehan suara calon lain juga relatif hampir sama, maka akan sangat mudah untuk mendelegitimasi proses-proses dan hasil pemilu,” kata Syaiful.
Oleh karena itu, kata Syaiful, untuk menghindari adanya tuduhan mendelegitimasi kemenangan incumbent pada Pemilu, para elit politik semestinya harus bersikap sportif dan elegan dan bisa menahan diri hingga KPU mengumumkan hasilnya.
“Mestinya mereka tidak perlu terprovokasi oleh hasil-hasil lembaga survei. Sebab, sebuah kecurangan dapat dianggap terbukti jika sudah diproses dan diputuskan melalui peradilan,” tukas Syaiful.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan hasil pendataan sementara hasil Pemilu 2019 yang dilakukan lembaga survei Sumbar Leaderhip Forum (SBLF) Riset memperkirakan sejumlah caleg petahana di Sumbar bakal terpilih kembali di DPR RI.
“Berdasarkan penghitungan sementara yang dilakukan untuk daerah pemilihan Sumbar I kursi pertama bakal diraih oleh Partai Gerindra yang diperoleh Andre Rosiade,” kata Direktur SBLF Riset, Edo Andrefson, Minggu (21/4).
Menurut Edo, pada Pemilu 2019 Partai Gerindra berpeluang mendapatkan dua kursi di dapil Sumbar I yaitu kursi pertama dan kursi ke-7. Sementara, untuk kursi kedua bakal diperoleh Partai Nasdem dengan caleg Lisda Hendrajoni. Namun, ia menilai terjadi persaingan antara Lisda dengan Endre Saiful calon petahana yang sebelumnya sudah menjabat.
Lalu kursi ketiga bakal diperoleh PAN dengan caleg Asli Chaidir yang juga merupakan sosok petahana. Kemudian, kursi keempat bakal diraih Partai Demokrat yaitu, Darizal Basir yang juga merupakan calon petahana. Berdasarkan data yang dihimpun di Kabupaten Pesisir Selatan Darizal Basir menang cukup telak.
Berikutnya, kursi kelima bakal diduduki oleh Golkar dengan kandidatnya antara Weno Aulia atau Syaidal Masfiyuddin. Kemudian kursi keenam bakal diambil oleh PKS dengan caleg Hermanto yang merupakan calon petahana. Lalu, kursi ketujuh berpeluang diraih kembali oleh Gerindra yaitu antara Suir Syam atau Edriana.
Sedangkan kursi terakhir di Sumbar bakal sengit karena ada sejumlah partai yang mengincar mulai dari PAN dengan caleg Athari Gauti, PDI Perjuangan dengan Alex Indra Lukman hingga PPP.
Sementara di dapil Sumbar II kursi pertama bakal diduduki oleh Ade Rizki Pratama yang merupakan sosok petahana. Kursi kedua milik Demokrat yaitu calon petahana Mulyadi dan kursi ketiga oleh Golkar yakni calon petahana Jhon Kenedy.
Selanjutnya, kursi keempat bakal menjadi milik PKS yaitu Nevi Zuarina yang merupakan istri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Kursi kelima bakal menjadi milik PAN diperebutkan oleh Ekos Albar dan Guspardi Gaus, dan kursi terakhir bakal menjadi milik Gerindra yakni Erizal Chaniago. (mil)