Menurut Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumatra Barat Jumaidi S.Pd, M.Pd, Festival Literasi Daerah tahun 2025, mengangkat tema ‘Melalui Perpustakaan Kita Tingkatkan Budaya Literasi dan Kearifan Lokal untuk Membangun Generasi Emas Sumatra Barat’.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) dan sekaligus meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Sumatera Barat, sekaligus memotivasi untuk kegemaran ke perpustakaan.
Indikator yang dimiliki pusat, ada capaian dan pertumbuhan nyata bagi Sumatera Barat di kancah Nasional. Nilai TGM di tahun 2023, 68,46. Tahun 2024 nilainya naik jadi 73,30. Secara nasional, urutan ke delapan. IPLM, tahun 2023 nilainya, 77,31. Tahun 2024 nilainya 82,47. Berada di peringkat empat nasional. Kunjungan ke perpusatakaan dengan indikator gemar ke perpustakaan, Sumbar ditingkat pertama nasional dengan nilai 19,30.
Bunda Literasi Sumatra Barat Hj Harneli Bahar memberikan apresiasi kepada semua pegiat literasi, termasuk diantaranya Bunda Literasi se-Sumatera Barat, Kadis atau OPD yang bersentuhan langsung atau tidak langsung dengan pengembangan literasi.
“Mari kita bergandengan tangan untuk terus menggerakkan pengembangan literasi, sebab aktivitas ini sangat penting bagi generasi hari ini dan masa datang,” kata Hj Harneli yang memberikan hadiah spontan kepada dua orang pengisi acara, masing-masing pemenang lomba bercerita dan pemenang lomba menulis puisi.
Terkait hakikat literasi, Mahyeldi memberikan ilustrasi peristiwa Agustus 2025. Ketika demo terjadi diberbagai daerah di Indonesia, berlanjut dengan kerusuhan, ternyata di Sumbar berakhir damai.
“Pemprov dan seluruh unsur Forkopimda membangun komunikasi yang baik dengan mahasiswa, aspirasi mereka kita dengarkan, disalurkan sesuai harapan mereka. Kita mendengarkan mereka, mereka juga memahami apa yang kita lakukan,” kata Mahyeldi sembari menyebutkan, hal tersebut adalah bagian dari literasi. (*)












