Event tahunan yang menjadi ikon Kota Solok ini digelar di dua lokasi utama, yaitu Hamparan Sawah Solok dan Taman Syech Kukut. Sejumlah agenda telah disiapkan untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi wisatawan dari berbagai daerah.
Perhelatan akan dibuka dengan pawai budaya spektakuler menuju Hamparan Sawah Solok, menampilkan atraksi seni tradisi, pakaian adat dan parade komunitas yang merefleksikan kekayaan budaya Minangkabau.
Di kawasan hamparan sawah, pengunjung akan disuguhkan dengan instalasi jerami padi dalam beragam seni rupa, tari massal, hingga Festival Silek Tuo yang menggambarkan keindahan seni bela diri tradisional.
Suasana semakin meriah dengan lomba baju adat Solok, tradisi “Bakaua Turun Ka Sawah”, serta permainan tradisional anak nagari yang menghadirkan kembali nuansa kearifan lokal di tengah modernitas.
Tidak hanya budaya, RSBG juga memberikan ruang bagi geliat ekonomi masyarakat. Di area bazar UMKM, para pengunjung bisa menikmati kuliner khas Solok, berbelanja kerajinan tangan, hingga membawa pulang hasil pertanian lokal sebagai buah tangan.
Kemeriahan RSBG tahun ini semakin terasa dengan kehadiran panggung hiburan utama di Taman Syech Kukut. Sejumlah penampil nasional akan mengisi acara, di antaranya Darak Badarak dengan musik tradisi modern Minang, Kintani dan Big Heru yang populer dengan lagu-lagu Minang kekinian, serta Haddad Alwi yang siap menghadirkan lantunan religi penuh makna.
Kehadiran panggung hiburan ini menambah daya tarik bagi semua kalangan, sekaligus memperkuat positioning Kota Solok sebagai destinasi wisata budaya dan religi.
Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, menegaskan, RSBG bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga momentum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM.
“Kita berharap dari pelaksanaan event Rang Solok Baralek Gadang ini muaranya untuk kesejahteraan masyarakat. Selain memperkuat identitas budaya daerah, kegiatan ini diharapkan memberi dampak positif bagi ekonomi masyarakat Kota Solok,” ujarnya saat memantau persiapan acara, Senin (8/9).
Sejak pertama kali digelar, RSBG selalu menyedot puluhan ribu pengunjung dari Sumbar maupun luar daerah. Kehadirannya terbukti mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat, mulai dari kuliner, transportasi, hingga industri kreatif.
Lebih jauh, Wali Kota juga menekankan, festival ini memiliki peran penting dalam memperkenalkan Kota Solok ke kancah lebih luas.
“RSBG 2025 diharapkan semakin menggaungkan nama Kota Solok dalam peta pariwisata nasional. Tiga hari penuh atraksi budaya, hiburan, dan ekonomi kreatif ini bukan hanya pesta masyarakat, tapi juga simbol kebersamaan untuk menjadikan Solok semakin dikenal luas,” tutupnya.(**)
















