Dalam tiga tahun terakhir, Lazuardi menginisiasi sejumlah program pemenuhan gizi melalui Dinas Pangan Sumbar, serta penguatan peran orang tua lewat program yang dijalankan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Untuk diketahui Data Stunting di Agam Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Agam sempat naik dari 19,1% pada 2021 menjadi 24,6% pada awal 2022.
Namun, data Electronic-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) menunjukkan tren penurunan, yakni 10,91 persen (2020), 8,09 persen (2021), dan 6,06 persen (2022). Sementara itu, angka stunting Agam pada 2023 tercatat 6,966 persen menurut data nasional E-PPGBM.
“Dengan OTA Genting, saya berharap penanganan stunting di Kabupaten Agam dapat lebih maksimal sehingga melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan mampu bersaing di masa depan,” tutupnya. (rgr)
















