“Puisi bukan hanya bagian penting dari karya sastra Indonesia, tetapi juga merekam sejarah, melestarikan kearifan lokal dan adat istiadat. Puisi juga menumbuhkan sikap kritis, empatik, kreatif, aspiratif, dan toleran di tengah masyarakat,” tuturnya.
Ke depan, lanjut dia, Kemenkebud akan berkolaborasi lebih aktif dengan komunitas sastra dalam upaya pelestarian puisi. Selain itu, akan diluncurkan pula Anugerah Sastra Indonesia, serta perluasan program seperti laboratorium penerjemahan karya sastra ke berbagai bahasa asing dalam mendukung upaya tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Bahasa Kemendikdasmen Hafidz Muksin turut mengapresiasi Menteri Kebudayaan yang telah menetapkan Hari Puisi Indonesia sebagai hari peringatan nasional. Menurut dia, ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan keberlangsungan dan perkembangan sastra Indonesia di masa mendatang.
“Kami mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam perlindungan dan pengembangan sastra Indonesia,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Hari Puisi Indonesia tidak ditetapkan sebagai hari libur nasional, namun menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap nilai dan peran puisi dalam kehidupan berbangsa dan berbudaya. Termasuk, mendorong pertumbuhan literasi kritis berbasis budaya. (jpg)
















