Normalisasi Batang Lunto pun sudah berkali-kali masuk dalam rencana pembangunan. Sungai yang menjadi nadi kota tambang itu terus memunculkan potensi banjir di musim hujan, sementara anggaran penanganannya selalu tersendat.
Pemko Sawahlunto melalui Wakil Walikota, Jeffry Hibatullah, mengakui keterbatasan anggaran daerah.
“Kami berharap dukungan penuh dari provinsi dan pusat agar Sawahlunto bisa mengejar ketertinggalan. Masalah yang kami ajukan adalah kebutuhan mendesak masyarakat,” kata Jeffry.
Andre Rosiade, yang memfasilitasi forum tersebut, berjanji mengawal aspirasi itu ke kementerian terkait. “Jangan sampai Sawahlunto, kota warisan dunia yang punya potensi besar di sektor pariwisata dan ekonomi, justru terhambat hanya karena infrastruktur dasar yang terbengkalai,” ujarnya. (pin)




















