Laurensius Arliman mengingatkan masyarakat agar tidak boleh terprovokasi dengan apa saja yang disampaikan oleh penumpang gelap ini. Masyatakat harus terus menjunjung tinggi demokrasi ini, dari rakyat untuk rakyat, sehingga mendukung pemerintahan untuk lebih baik lagi ke depannya.
“Kepercayaan kepada legislatif saat ini sedang diuji oleh masyarakat. Ada rancangan UU perampasan aset yang tidak kunjung diselesaikan, kebijakan kunjungan luar negeri, maupun kebijakan-kebijakan yang membuat keuntungan kepada anggota DPR menjadi sorotan oleh masyarakat,” kata dia.
Terkait dengan anggota DPR yang melukai hati masyarakat, tegas Laurensius Arliman, pimpinan-pimpinan partai sudah mengambil keputusan menonaktifkan 5 anggota DPR dan menggantinya dengan yang baru. Ini memberikan bukti kepada masyarakat, bahwa partai politik sebagai penyalur orang yang duduk di legislatif, juga berpikir untuk mengembalikan kepercayaan rakyat.
“Kepada yang saat ini berada di legislatif, juga berpikir bagaimana mengenmbalikan kepercayaan rakyat kepada mereka selaku wakil rakyat. Untuk itu, mari kita bersama-sama memikirkan kembali ataupun kita bersama-sama saling menjaga persatuan dan kesatuan,” tambah Laurensius Arliman.
Laurensius Arliman mengajak masyarakat untuk menahan diri dengan tidak terjerumus ke perbuatan anarkis dan kerusuhan. Pasaknya, yang menjadi korban dari aksi ini semua adalah rakyat sendiri. Seperti yang terjadi kemarin, rakyat berdemo, kemudian ada petugas Kepolisian yang mengamankan, terjadi bentrokan. Artinya, rakyat sama rakyat yang dibenturkan.
“Dalam demokrasi ini, kita harus bersama-sama mengingatkan si pembuat kebijakan, apakah itu eksekutif maupun legislatif, agar tidak membuat kebijakan yang konyol, atau kebijakan yang menyengsarakan masyarakat. Mari kita bergandengan tangan bersama teman-teman dari Kepolisian, TNI, legislatif, eksekutif untuk bersama-sama mewujudkan pemerintahan lebih baik ke depan. Karena ketika pemerintahan itu pro kepada rakyat, dipastikan rakyat akan sejahtera,” pungkasnya. (rgr)
















