Rumah-rumah tahfidz ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk belajar, menghafal, dan memahami kandungan Al-Quran.
Kepala Kantor Kemenag Solok Selatan, Fitriyoni, menegaskan pentingnya peran pendidikan berbasis agama dalam menghadapi perubahan zaman.
“Meningkatkan pengamalan Al-Quran sangat penting. Apalagi di tengah perubahan nilai, tentu menjadi perhatian agar generasi tidak jatuh pada degradasi moral,” ujarnya.
Sekdakab Solok Selatan, Syamsurizaldi menambahkan, jumlah peserta wisuda tahun ini meningkat dibanding tahun lalu. “Wisuda pertama pada 2024 diikuti 1.514 santri. Tahun ini mencapai 2.021 santri dengan didampingi 33 guru, sehingga total 2.054 orang,” katanya.
Peningkatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan Al-Quran semakin mendapat tempat di hati masyarakat Solok Selatan. Harapannya, generasi muda yang lahir dari rumah tahfidz tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kokoh dalam akhlak dan iman.
Penceramah, Buya Ristawardi, turut mengapresiasi langkah pemerintah daerah. “Melalui program unggulan Satu Jorong Satu Rumah Tahfidz, saya melihat ini satu-satunya yang berjalan konsisten di Sumatera Barat. Ini patut dijaga dan diteruskan,” ujarnya. ***
















