Ketua KWT Timbulun Indah Lestari, Rianti Astuti, juga menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan panen perdana ini.
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas kerja sama dengan Pertamina. Teknik SABAKO baru pertama kali dilakukan di Bungus Timur dan kami berhasil melakukan panen perdana,” ujarnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menegaskan bahwa panen ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi berbagai pihak.
“Melalui MAKE CAPABLE, kami berharap Bungus Timur tidak hanya berhasil mewujudkan swasembada pangan, tetapi juga menjadi contoh penerapan pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Program MAKE CAPABLE merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina dengan pendekatan pertanian terpadu berbasis pengelolaan sampah organik. Program ini mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya energi bersih dan terjangkau, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta penanganan perubahan iklim.
Panen perdana ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat Bungus Timur untuk terus berinovasi dan memperluas manfaat program dalam mewujudkan swasembada pangan di Kota Padang. (rgr)















