Pengkajian kebutuhan pascabencana meliputi identifikasi dan perhitungan kerusakan serta kerugian fisik serta nonfisik yang menyangkut aspek pembangunan manusia, perumahan, infrastruktur, ekonomoi, sosial, dan lintas sektor.
Guna mendukung terwujudnya penyusunan renÂÂcana aksi rehabilitasi dan rekontruksi pascabencana yang baik maka diperlukan fasilitasi penyusunan rencana rehabilitasi dan rekontruksi pascabencana, dimana di dalamnya membutuhkan sumber daya manusia yang mampu meÂlakÂsanakan kajian kebutuhan pasca bencana tepat dan terpadu.
“Karena perencanaan itu, kata Bapak Fadly Amran (Wako Padang) itu 50 persen. Kalau perencaÂnaanÂnya sudah oke, maka reaÂlisasinya tinggal 50 persen lagi,” tegas wawako.
Lebih lanjut, Buya Maigus Nasir menjelaskan bahÂwa Bimtek yang dilaksanakan kali ini sejalan dengan misi ke-6 Pemko Padang, yaitu menguatkan jaringan ketahanan bencana dan Program Unggul (Progul) Padang Sigap.
“Ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan situasi darurat. Apalagi November 2025 nanti, Kota Padang akan melaksanakan simulasi tsunami dengan melibatkan 250 ribu warga untuk menguji kesiapsiagaan Kota Padag dalam menghadapi bencana tsunami,” pungkasnya. (rel)
















