Menindaklanjuti arahan tersebut, Wali Kota Hendri menegaskan pihaknya bersama Forkopimda akan menjaga stabilitas daerah dengan langkah konkret. “Pasar murah, pengawasan distribusi barang, serta komunikasi dengan pedagang akan terus kita lakukan agar inflasi terkendali dan masyarakat terlindungi,” ujarnya.
Sementara itu, Analis Perekonomian Setdako, Chandra Erfiko menyebutkan inflasi tahunan Padang Panjang pada Agustus 2025 mencapai 2,75 persen, naik dibanding Juni yang tercatat 1,85 persen. Inflasi bulanan berada di angka 0,56 persen.
Berdasarkan data BPS, Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu keempat Agustus berada di angka 3,56, turun dari minggu sebelumnya. Pergerakan ini terutama dipengaruhi oleh harga cabai merah, beras, dan bawang merah. Dari 48 komoditas yang dipantau, sebagian besar harga relatif stabil. Sebanyak 11 komoditas berfluktuasi, terdiri atas tujuh naik dan empat turun. Kenaikan terjadi pada cabai hijau, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kacang kedelai, dan bawang daun. Sementara penurunan terlihat pada telur ayam ras, terong, seledri, dan ikan kembung.
Komoditas lain, seperti beras berbagai kualitas, gula pasir, tepung terigu, daging ayam, daging sapi, telur ayam kampung, telur itik, bawang bombai, serta minyak goreng, masih stabil. Namun, komoditas strategis seperti cabai dan bawang mengalami lonjakan harga cukup signifikan. (rmd)
















