Selain itu, mahasiswa menilai program MBG perlu dikaji ulang. Mereka juga menyoroti penempatan pejabat OPD yang dinilai belum sesuai kapasitas, serta mempertanyakan bukti nyata dari lima program prioritas bupati dan wakil bupati.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Pessel Darmansyah mengapresiasi masukan mahasiswa. Ia menegaskan DPRD akan selalu membuka pintu bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi.
“Kritik dan masukan ini akan menjadi bahan evaluasi. Aspirasi mahasiswa akan kami sampaikan ke tingkat provinsi maupun nasional,” ujar Darmansyah.
Sementara itu, Wakil Bupati Pessel Risnaldi Ibrahim menyampaikan apresiasi atas sikap kritis mahasiswa. Ia mengajak mahasiswa ikut terlibat dalam pembangunan daerah.
“Banyak hal yang bisa kita lakukan bersama. Pessel harus keluar dari kondisi sekarang. Visi dan misi Pemkab perlu pengawasan bersama agar tepat sasaran,” ucap Risnaldi.
Kapolres Pessel AKBP Derry Indra juga memberikan pernyataan khusus terkait kasus yang menimbulkan duka beberapa waktu lalu. Ia memastikan tujuh anggota Brimob yang terlibat tengah diperiksa, bahkan Polri melibatkan Kompolnas dan pihak eksternal untuk menjamin transparansi.
“Besok akan digelar perkara untuk menentukan status pidana. Polri berkomitmen terbuka dan transparan,” tegas Kapolres.
Senada dengan itu, Dandim 0311 Pessel Letkol Cz Theodonus Sambua juga mengapresiasi mahasiswa karena menyampaikan aspirasi secara damai dan tertib.
Usai mendengar jawaban dari pimpinan DPRD, eksekutif, dan aparat keamanan, mahasiswa kemudian meninggalkan gedung DPRD dengan tertib. Aksi damai ini pun berakhir tanpa insiden berarti. (rio)
